Selasa, 17 April 2012

MEMBERI BUKAN PELIT

Kita semua pasti mempunyai sesuatu entah sedikit atau banyak berupa ilmu pengetahuan atau materis atau menyangkut hal - hal yang bersifat spirutal. Ada orang yang mempunyai  berkelimpahan, ada orang yang memiliki secukupnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan ada orang yang mengalami kekurangan  untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Orang yang mempunyai berkelimpahan bisa juga memiliki kedua hal ini. Orang yang mempunyai berkelebihan itu akan menjadi orang yang solider atau bisa menjadi orang yang sangat pelit. Orang yang pelit adalah orang yang memperoleh sebanyak banyak tetapi tidak dapat memberikan apa yang dimiliki itu untuk kepentingan bersama orang banyak. Kita dapat menemukan orang-orang seperti ini pada para koruptor yang sudah kaya raya tetapi menutup mata terhadap kesejahteraan banyak orang masih sangat memerlukan uluran tangan sesama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan orang yang kaya  memiliki solidaritas yang tinggi meyakini bahwa harta dunia yang berkelimpahan itu berasal dari kerja sama dengan orang lain dan terutama dari berkat berlimpah Tuhan, maka si kaya itu tidak membendung aliran kekayaan itu pada dirinya sendiri melainkan menyalurkannya kepada sesama untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan mereka. 


Komunitas Gereja Perdana memiliki harta duniawi tetapi mereka memberikan itu untuk kesejahteraan komunitas Gereja perdana sesuai dengan kebutuhan mereka dalam hidup dan kebersamaan mereka. Apa yang mereka miliki dari hasil usaha dan kerja mereka, disatukan dan dibagikan kepada semua anggota komunitas untuk dibagikan kepada semua anggota komunitas untuk kesejahteraan bersama. Kebersamaan dalam kesejahteraan sungguh menjadi kenyataan dan dirasakan dalam kehidupan bersama anggota komunitas gereja perdana. Kalau dalam konteks kita di komunitas dewasa ini apa yang kita peroleh dari usaha kita maupun dari sumbangan, semuanya diserahkan kepada komunitas dan digunakan komunitas untuk kesejahteraan bersama.

Nikodemus seorang Guru, datang kepada Yesus Sang Guru Sejati, memberikan dirinya, pengetahuannya kepada Yesus untuk membentuk diri dari pengetahuan yang dia peroleh dari Sang Guru Sejati dan membuka diri untuk dibentuk Tuhan untuk memperoleh harta kekayaan surgawi, melalui  Satu satunya jalan kebenaran dan kehidupan yaitu Yesus Sendiri.

Bercermin pada komunitas perdana para murid dan Nikodemus, kita memantapkan iman kita dalam perjalanan hidup rohani kita yaitu dengan memberikan diri kepada Tuhan untuk Tuhan membenttuk diri kita dalam perjalanan menuju tujuan hidup kita yaitu mengalami hidup yang kekal untuk selamanya di Rumah Bapa di Surga. Kita juga bercermian pada Nikodemus yang memberikan segala kemampuannya kepada Yesus sebagai Manusia dan Tuhan untuk Tuhan menyempurnakan semua apa yang kita miliki di dalam hidup kita.
Dengan kata lain iman itu lahir dari memberi bukan pelit. Tuhan telah memberikaan diru seutuhnya untuk menyelamatkan kita dan pemberian diri Tuhan itu melahirkan sisi perutusan kita untuk kita memberikan diri kepada sesama  yang kita layani agar mereka juga mengalami Rahmat Tuhan yang Tuhan salaurkan kepada kita dan juga memlalui kita meneruskan Rahmat Tuhan itu untuk kita salurkan kepada sesama kita. 


Surabaya,  Selasa 17 April, Ekaristi di Soverdi Surabaya berinspirasikan Bacaan Misa Harian Masa Paskah tahun B.

Tidak ada komentar: