Jumat, 06 Agustus 2010

PENGESAHAN VISI MISI YESUS


"PENGESAHAN VISI MISI SVD"



* Rm. Benediktus Bere Mali, SVD * 


SVD mempunyai pikiran-pikiran yang cemerlang. Ada matra dan mitra dialog. Ada visi dan misi brilian SVD. Pelaksanaan visi dan misi itu di dalam lahan Keuskupan atau Gereja Lokal. Medan Keuskupan berada dalam kekuasaan uskup setempat. Pelayanan pastoral kategorial maupun teritorial di dalam konteks lingkungan gereja lokal, berada dalam kekuasaan uskup terpilih. Hukum Gereja mengukuhkannya. Banyak kali bahkan pada umumnya pelaksanaan matra dan mitra dialog, visi dan misi SVD di medan Gereja Lokal mendapat tempat sempit sekali, karena berbenturan dengan kepentingan Gereja Lokal, yang berkecenderungan mengutamakan otonomi keuskupan, memiliki kecenderungan pesat mengabaikan gereja misioner.
SVD mengharapkan  dan membutuhkan pengesahan pihak keuskupan atas pelaksanaan visi dan misi SVD yang akan dilaksanakan di dalam konteks Gereja lokal. Pengesahan uskup pemimpin tertinggi gereja lokal tempat SVD berkarya, terhadap mitra dan matra dialog itu, sangat penting.  Sebaliknya jika  pintu Gereja lokal tetap tertutup terhadap pengesahan dan pelaksanaan visi misi SVD itu maka pemimpin tertinggi SVD, harus cerdas dalam bimbingan  anggota SVD yang berpikiran visioner untuk melihat jauh ke depan cela untuk elaborasi mitra dan matra dialog. Medan tempat elaborasi mitra dan matra dioalog adalah pastoral kategorial milik SVD yang sudah ada dan akan diadakan. Wilayah kategorial yang sudah ada adalah centrum-centrum Rumah Retret Ledug, Cisarua, Sekolah Soverdi di Bali, Rumat retret Palangka Wacana, Ponti Wacana, asrama-asrama, institusi misiologi. Penentuan sikap dan pengambilan keputusan untuk yang satu ini adalah sangat penting dan mendesak demi hidup dan kehidupan SVD pada masa yang akan datang.

Setiap langkah Yesus akan dilaksanakan setelah mendapat pengesahan Allah BapaNya sendiri. Satu ide yang menonjol dalam pesta Yesus dimuliakan di atas Gunung Tabor adalah Ia akan ke Yerusalem untuk kematianNya di atas Kayu Salib sebagai jembatan jalan menuju kehidupan bahagia abadi di Surga. Ide ini mendapat pengesahan dari Allah BapaNya di Surga: “Inilah AnakKu yang Kupilih, dengarkanlah Dia.” Pengesahan Allah ini terjadi di Tabor, disebut Gunung Kemuliaan Allah. Pengesahan itu adalah langkah penting dan menentukan yang Ia akan ambil.
Pengesahan itu akan diakui kalau ada saksi. Dalam aturan yang berlaku pada zaman Yesus itu, setiap pengesahan akan diakui kalau paling minimal ada dua orang saksi yang memberi tandatangan asli atas pengesahan itu. Pengesahan misi Yesus oleh Allah BapaNya di Surga dalam SabdaNya, diakui dan diterima karena ada dua tokoh besar dalam kehidupan keagamaan bangsa Yahudi yang menjadi saksi yaitu Musa dan Elia. Siapakah kedua saksi ini?
Musa adalah seorang tokoh besar agama Yahudi yang memberikan Hukum yang besar kepada Israel. Sepuluh Perintah  Allah diberikan oleh Musa kepada bangsa Israel. Sedangkan Elia adalah seorang yang paling besar di antara nabi-nabi. Pengesahan ini mau menyatakan kepada Yesus agar Ia berjalan terus dan melanjutkan segala sesuatu yang telah ditetapkan. Ia berangkat ke Yerusalem untuk menderita dan  mati di salib lalu bangkit dari antara orang mati adalah ketetapan Bapa. Dan apa yang Ia kerjakan adalah suatu penyempurnaan dari segala kehidupan dan pemikiran dan karya dari bangsaNya, bahwa Allah juga sudah mengesahkan langkah-langkah yang Ia telah ambil.
Transfigurasi atau perubahan rupa Yesus dimaksudkan untuk meneguhkan hati / iman ketiga rasul inti itu yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus, agar mereka tidak goyah imannya apabila menyaksikan kesengsaraan Yesus nanti. Transfigurasi ini pun menjadi tonggak penghiburan bagi para rasul di saat-saat mereka mengalami kesengsaraan dan kesulitan dan menjadi jaminan kemuliaan dan kebahagiaan yang akan mereka alami di Surga, sebagai telah dijanjikan Yesus.
Relasi dengan Allah diusahkan oleh aturan dunia yang sedang berlaku. Aturan sipil mengesahkan aturan religius. Ide-ide bagus untuk masa depan Gereja, Serikat, Keluarga akan terlaksana, maka sebelumnya perlu mendapat pengesahan dari atasan yang punya kuasa  dunia secara publik dan legal.
Visi misi SVD bagus untuk gereja misioner. Uskup tidak sahkan, maka visi misi itu berhenti di atas kertas. Sekarang bola ada di tangan provinsial. Eksternal dengan uskup macet, maka ke dalam SVD harus jalan lancar dalam pastoral kategorial sebagai yang diberi prioritas. Rumah-rumah formasi, rumah-rumah khalwat diolah kerja team dan team kerja. Sekolah Soverdi Bali diberi perhatian utama. Artinya saat ini mulai siapkan SDM untuk bidang-bidang pastoral kategorial. Sekolahkan imam-imam di Indonesia. Setiap bidang studi, siapkan tenaga. Sekolah jadi pemasukan bagi kita. Pembesar menciptakan peluang bagi anggota untuk mengembangkan diri kepada prioritas pastoral kategorial, dan yang dominan adalah pendidikan.


Inspirasi:
Dan 7:9-10.13-14.   2 Ptr 1:16-19 .  Luk 9:28b-36. MT. 97 : 1-2.5-6. 9
Pesta Yesus Menampakkan KemuliaanNya di Tabor
Meditasi Persiapan Misa di Soverdi  Jumat Pertama
6 Agustus 2010.

Tidak ada komentar: